Kamis, 14 Februari 2013

Mobil listrik Tuxuci. BI-01-SS-12

Tucuxi merupakan salah satu mobil listrik karya anak bangsa. Mobil ini cukup membanggakan bagi bangsa Indonesia, karena yang membuat rancangan mobil listrik mewah ini adalah seorang anak bangsa yang bernama Danet Suryatama yang merupakan lulusan ITS Surabaya dan bergelar Doctor dari Michigan AS. Apalagi pembuatan mobil ini sangat didukung oleh Menteri BUMN. Bapak Dahlan mengatakan “pembuatan mobil ini merupakan bagian dari industry strategis”.  Produksi mobil listrik mewah ini dapat dijadikan celah dan peluang dalam industry otomotif Indonesia untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang semakin menipis. Industry ini juga memiliki prospek yang sangat baik ditengah issue semakin populernya kendaraan hemat energi, ramah lingkungan dan zero emisi.
Mobil listrik ini menggunakan riset tehnologi battere. Waktu pengisian baterai ini menghabiskan waktu 4 jam untuk jarak tempuh 320-480 kilometer. Baterai yang digunakan mobil Tucuxi adalah battere lithium ion. Itulah sedikit penjelasan mengenai teknologi baterai yang digunakan di salah satu mobil listrik. Selanjutnya saya akan menjelaskan lebih detail mengenai penggunaan teknologi baterai pada mobil listrik.
Disini saya akan menggambarkan penggunaan baterai pada mobil listrik dengan perbandingan biayanya. Misalnya saja antara baterai timbal-asam dengan baterai NiMH. Biaya dari baterai NiMH saat ini adalah 10 sampai 15 kali lebih besar daripada baterai timbal-asam. Dengan kata lain, sebuah baterai NiMH akan menelan biaya $ 20.000 sampai $ 30.000 (hari ini) bukan $2.000. 
   
Harga baterai bisa saja jatuh bangun karena mereka menjadi mainstream, sehingga selama beberapa tahun ke depan ada kemungkinan bahwa NiMH dan baterai lithium-ion akan menjadi kompetitif dengan harga baterai timbal-asam. Mobil listrik akan memiliki jangkauan signifikan lebih baik pada saat itu.

Ketika Anda melihat masalah yang terkait dengan baterai, Anda mendapatkan perspektif yang berbeda pada bensin. Dua galon bensin, yang beratnya £ 15, dengan biaya $ 3,00 dan memakan waktu 30 detik untuk menuangkannya ke dalam tangki, setara dengan 1.000 pon baterai timbal-asam dengan biaya $ 2.000 dan mengambil waktu empat jam untuk mengisi ulang. 
Jadi mobil listrik Tucuxi ini jika mengisi di SPLU cukup membayar Rp 73.200. Dengan harga itu baterai sudah terisi penuh.

Dengan kapasitas baterai 61 kWh, mobil listrik Tucuxi milik Dahlan Iskan ini mampu menempuh jarak kurang lebih 400 km dan menghabiskan dana sebesar Rp 73.200 saja.

Sedangkan mobil dengan bahan bakar konvesional jika menempuh jarak 400 km akan memakan dana yang cukup besar terutama mobil dengan kapasitas mesin 3.500 cc.

Jika katakan saja mobil bermesin bensin itu memiliki konsumsi BBM 1:10, maka untuk menjangkau jarak 400 km dibutuhkan 40 liter BBM. Dengan harga BBM non subsidi sekitar Rp 9.100 per liter, maka dengan jarak itu, maka dana yang dikeluarkan mencapai Rp 364.000.

Body mobil ini dibuat dari bahan serat karbon yang kuat namun ringan dibandingkan bahan konvensional lain. Konfigurasi struktural memungkinkan mobil untuk memiliki tingkat keamanan yang tinggi untuk perlindungan dampak kecelakaan pada penumpang sementara pada saat yang sama memaksimalkan ruang interior kendaraan.




Sumber :
http://efendybloger.blogspot.com/2012/12/Tucuxi-Mobil-Listrik-Futuristik-dan-Mewah-Buatan-Indonesia.html
http://jakarta.tribunnews.com/2013/01/18/kerugian-ekonomi-jakarta-akibat-banjir-capai-rp-1-miliar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar